Debit Air Sumber Gempor Turun Drastis, PDAM Sebut Perubahan Iklim Sebagai Penyebab

Edi Padmo
0




Kabar(lainsisi.com)--Mata air Gempor yang berada di wilayah Karang Tengah, Wonosari, Gunungkidul mengalami penurunan debit yang signifikan. 

Hal ini berdampak pada terganggunya pelayanan air untuk warga, karena mata air ini digunakan PDAM Tirta Handayani untuk sambungan rumah (SR)

Paiyo, warga setempat membenarkan, debit air Sumber Gempor yang dulunya besar kini semakin kecil. Bahkan untuk  musim kemarau tahun ini semakin drastis penurunannya 

"Dulu airnya besar, sekarang sudah berkurang. Kami mohon pada Direktur PDAM untuk merawat dan mengoptimalkan sumber air ini agar kesejahteraan masyarakat terjamin," ujarnya. 

Paiyo menyebut, kemungkinan penyebab penurunan debit air karena banyaknya pengeboran sumur bor oleh warga. Serta banyaknya air yang tidak masuk ke bak sentral milik PDAM hingga air terbuang sia sia. 

"Dulu saat debit masih besar air sampai keluar dari pipa ini," kata Paiyo sambil menunjukan salah satu bagian bak kontrol.

Pada Rabu (31/7/2024), Bupati Gunungkidul, Sunaryanta bersama dengan tim dari PDAM Tirta Handayani, melakukan peninjauan langsung ke lokasi sumber mata air tersebut. Tim menyusuri Kali Oya hingga di pusat sumber mata air.

"Benar, ada penurunan debit air yang signifikan. Dulu debitnya 21 liter per detik, sekarang hanya beberapa liter per detik. Kami sedang mencari solusi, termasuk mengambil air dari titik lain yang berdekatan," kata Sunaryanta

Terkait hal ini, Bupati meminta agar PDAM melakukan inovasi agar pelayanan air bagi warga tidak terganggu

Direktur PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharta, menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya mengatasi masalah ini.

"Kami sedang berupaya mengembalikan debit air dengan memanfaatkan air yang tidak masuk ke grup setting," katanya.
 
Ia juga membenarkan, menurunnya debit air tersebut memang berdampak pada kualitas layanan air bersih terutama di wilayah Karang Tengah dan sekitarnya. 

"Selama satu bulan terakhir, distribusi air di Karang Tengah dan sekitarnya memang terganggu," lanjutnya lagi

Namun Toto menegaskan, PDAM berkomitmen untuk segera memperbaiki situasi ini. Salah satu upaya sudah dilakukan dengan pemanfaatan sumber air Bunder

"Penurunan debit air ini diduga akibat perubahan iklim dan penggunaan sumber air yang tidak terkendali," kata Toto menyebut penyebab keadaan ini

Pihak PDAM dan pemerintah daerah berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan air, mengingat kapasitas sumber air yang terbatas. 

Dihubungi terpisah, Guntur Susilo, salah satu relawan komunitas konservasi air Resan Gunungkidul mengatakan pentingnya untuk merawat sumber sumber air alami yang ada di Gunungkidul

"Jangan hanya mengambil (memanfaatkan), tapi kita harus berpikir untuk merawat agar sumber air ini terjaga kelestariannya dalam jangka panjang," kata Guntur

Salah satu yang bisa dilakukan menurut Guntur adalah dengan menjaga kawasan penyangga atau resapan mata air dengan menanami pohon pohon konservasi. Juga secara rutin membersihkan mata air agar tidak tertutup. 

"Pemkab Gunungkidul harus serius dalam kebijakan jangka panjang  terkait aturan hukum dalam menjaga kelestarian sumber air. Dampak perubahan iklim global dampaknya sudah sangat terasa saat ini,"

Guntur menyebut, penting sekali pemahaman bersama terkait siklus hidrologi dan bagaimana menjaga sumber daya air agar generasi mendatang tidak mengalami krisis air yang semakin parah

"Kita harus sadar, bahwa ketersediaan cadangan air bawah tanah sangat tergantung perawatan permukaan. Dari yang kami temui di lapangan, banyak sekali sumber-sumber air alami di Gunungkidul yang tidak terawat, terbengkalai dan hilang tinggal cerita," pungkasnya

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!