Pertanian(lainsisi.com)-- Di tahun 2024 Kementerian Pertanian meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi bagi para petani secara nasional sebesar 115 persen.
Begitu juga di Kabupaten Gunungkidul. Jenis pupuk yang mendapat subsidi adalah urea dan NPK
"Khusus di Kabupaten Gunungkidul, penambahan pupuk urea sebanyak 8.789 ton sehingga jumlahnya meningkat dari 12.390 ton menjadi 21.179 ton," kata Direktur Pupuk dan Pestisida Kementrian Pertanian Tommy Nugraha dalam kunjungan kerja di Gunungkidul, Rabu (29/5/2024) kemarin
"Sedangkan Pupuk NPK bertambah 9.181 ton sehingga meningkat dari 8.070 ton menjadi 17.251 ton," lanjut Tommy
Dalam upaya pencegahan penyelewengan Program Subsidi Pupuk ini, Satgasus Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Bareskim Polri, melakukan monitoring langsung ke lapangan
Kunjungan dipimpin oleh Herbert Nababan didampingi oleh Direktur Pupuk dan Pestisida Kementrian Pertanian Tommy Nugraha, Senior Manager PT. Pupuk Indonesia Company Holding, Sekretaris Daerah beserta OPD terkait, Polres Gunungkidul dan Bank BRI Cabang Gunungkidul.
"Penambahan alokasi ini segera disosialisasikan kepada seluruh petani dan dimaksimalkan penyerapannya sehingga program peningkatan produksi tanaman pangan dapat meningkat sesuai yang diharapkan," kata Bupati Gunungkidul Sunaryanta
Sementara itu, Senior Manager PT. Pupuk Indonesia wilayah Jateng DIY Antonius Yudhi Kristyanto.menyatakan bahwa stok pupuk bersubsidi di gudang Gunungkidul masih cukup
"Untuk memenuhi kebutuhan saat ini sebetulnya cukup, ada stok sekitar 1.500 ton urea dan 1.700 ton NPK di Gunungkidul," kata Yudhi
Namun diakui, memang ada beberapa kendala terkait penyaluran pupuk bersubsidi
"Kemarin curah hujan di bawah normal dan sangat mempengaruhi hasil panen petani. Biasanya penebusan akan meningkat pada saat musim hujan di bulan Oktober-Desember nanti," pungkas Yudhi