Kabar(lainsisi.com)-- Keracunan makanan menimpa puluhan warga Padukuhan Kalitekuk I, Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Gunungkidul, Selasa (5/3/2024) sore
Dilaporkan bahwa ada 62 warga mengalami keracunan massal usai menyantap makanan hajatan selapanan bayi (syukuran) warga setempat
Kader kesehatan Kalitekuk, Suyati mengatakan, kejadian berawal saat ada acara selapanan balita atau anak kecil,
"Yang mengalami gejala keracunan ada 1 RT. Awalnya para warga ini dikasih berkat (makanan) dari yang punya hajat," kata Suyati, Kamis (7/3/2024) saat ditemui di RSUD Wonosari
Ia melanjutkan, semua korban Itu sudah dibawah ke rumah sakit. Ada yang di PKU Semin, UPT 1 Semin, Pantai Rahayu, dan RSUD Wonosari
Adapun, keluhan yang dirasakan warga yaitu sakit perut, mencret, mual, pusing, hingga muntah-muntah.
"Warga merasakan keluhan setelah sekitar satu jam menyantap makanan," imbuh Suyati
Karena acaranya sore, lanjutnya ada yang mulai merasakan gejala dari malam ada juga yang sudah pagi. Awalnya satu, dua orang yang merasakan sakit, kemudian banyak warga yang lain merasakan gejala yang sama
"Untuk jenis masakan ya biasa, ada nasi, tahu, tempe, sayur cabai dan urap," imbuhnya
Atas kejadian ini, dia menyebutkan, proses observasi masih terus dilakukan terhadap warga lain. Sementara korban saat ini ada yang masih dirawat di rumah sakit
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan RSUD Wonosari Tri Yuni Rahmanto membenarkan, adanya kejadian keracunan massal tersebut.
"Ada 28 pasien yang harus mendapatkan perawatan di RSUD Wonosari sejak sore kemarin," kata Tri
Pasien sebagian besar orang dewasa, dan ada juga anak-anak dan bayi. Sampai dengan semalam ada 15 orang pasien yang masuk dan sudah ditangani dan sudah pulang.
"Hari ini ada 1 orang anak usia 10 tahun harus rawat inap, sedangkan sisanya masih dilakukan observasi di IGD," imbuhnya
Dia menambahkan, kondisi pasien saat ini masih ada yang merasa mual, pusing, hingga muntah-muntah. Dengan kondisi ini memang diharuskan observasi karena terkait kasus keracunan makanan
"Untuk jaga jaga jika ada penambahan pasien, kami menyiapkan tambahan bed ekstra di ruang IGD," kata Tri lagi
Terkait sumber keracunan berasal, Tri mengaku belum mengetahui penyebabnya. Namun, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pelacakan.
"Kami fokus untuk penanganan pasien dulu. Kita sudah berkoordinasi dengan Dimas Kesehatan terkait darimana racunnya berasal,' pungkasnya