Kabar(lainsisi.com)--Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul telah melakukan uji laboratorium terhadap ternak mati mendadak di Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari.
"Dari hasil uji laboratorium, terhadap sample darah sapi yang mati mendadak di Padukuhan Kayoman dipastikan positif antraks," kata Wibawanti Wulandari, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul saat dikonfirmasi pada Senin (11/3/2024).
Wibawanti menerangkan, menindak lanjuti laporan kasus suspect antraks di Gedangsari, sebelumnya, DPKH telah mengambil sebanyak dua sample untuk dilakukan uji laboratorium.
Pihaknya mengambil sample darah sapi dan bekas tanah yang disinggahi kambing yang juga mati mendadak.
Dengan hasil tersebut, DPKH langsung melakukan berbagai langkah pencegahan penyebaran antraks. Puluhan hewan ternak milik warga yang lain langsung diisolasi di kandang masing masing
Saat ini, ada 89 sapi dan 175 kambing yang diisolasi dan sudah diberikan antibiotik.
"Kami juga sudah memberikan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) terhadap 50 warga yang dekat dengan lokasi terkait pengendalian dan pemberantasan penyakit antraks," lanjut Wibawanti
Dalam upaya pemberantasan dan pencegahan serangan antraks meluas, tak hanya DPKH yang turun ke lapangan.
Pada Minggu (10/3/2024), Tim Gegana Polda DIY juga melaksanakan sterilisasi di Padukuhan Kayoman guna membantu Dinas Kesehatan Gunungkidul
Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan, proses sterilisasi dilakukan sebagai upaya deteksi dini penyebaran antraks di lokasi tersebut.
Kapolsek menyatakan, bahwa pihaknya mendapat informasi ada sisa daging yang diduga terjangkit antraks masih disimpan oleh warga sehingga harus disterilisasikan.
"Daging ini didapatkan oleh warga dari Kalinongko, Gayamharjo, Prambanan Sleman," terang Kapolsek
Atas kejadian ini pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap hewan ternak yang sakit dan segera melaporkan ke dinas kesehatan hewan.
"Dan kami selalu menekankan kepada masyarakat, agar tidak 'brandu' atau 'murak' (menyembelih atau memakan) hewan ternak terutama sapi maupun kambing yg telah mati," tandasnya