Sumber data: BPBD Gunungkidul
Kabar(lainsisi.com)-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah merilis keterangan resmi dampak cuaca ekstrim yang melanda wilayah Gunungkidul pada Kamis (15/3/2024) sore
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono menyatakan bahwa ada 12 wilayah kapanewon yang terdampak. Jenis kejadian meliputi pohon tumbang dan kerusakan bangunan akibat angin kencang
"Empat kapanewon, masing-masing Playen, Wonosari, Karangmojo dan Semanu mengalami dampak yang paling parah," kata Purwono, Jumat (16/4/2024) siang
Selain itu, lanjutnya Kapanewon Semin, Ponjong, Rongkop, Ngawen, Nglipar, Gedangsari, Patuk dan Paliyan juga terdampak. Namun tidak sebanyak di empat kapanewon tadi
"Sampai siang ini, total data yang berhasil kami rekap ada 145 titik terdampak," lanjutnya
Purwono merinci, dari 145 titik itu ada berbagai kejadian diantaranya kerusakan rumah huni 109 tempat, akses jalan tertutup 10 ruas, jaringan listrik 16 titik, 2 sepeda motor dan 1 mobil tertimpa pohon, bangunan sekolah terdampak 2 tempat, dan kandang ternak 1 tempat
"Tidak ada korban jiwa pada situasi kemarin. Kerugian materi kami taksir mencapai 115 juta rupiah," imbuhnya
Dari pantauan giat aksi Relawan Kebencanaan Gunungkidul, sampai saat ini masih ada beberapa titik yang masih dilakukan evakuasi. Sementara di berbagai tempat sampai sekarang listrik masih mengalami pemadaman
"Di tempat kami, selain listrik padam, air PAM juga mati sampai sekarang," kata Nur Sihit warga Kalurahan Piyaman
Untuk antisipasi bencana hidrometeorologi yang kemungkinan masih bisa terjadi, BPBD Gunungkidul menghimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan san kesiapsiagaan menghadapi cuaca dengan acuan peringatan dini dan informasi cuaca dari BMKG
BPBD juga menghimbau agar dilaksanakan pemangkasan pohon lapuk dan bercabang banyak yang berpotensi tumbang saat hujan dan angin kencang terjadi
"Jika terjadi cuaca ekstrim diharapkan untuk menghindari pohon besar, tiang listrik, baliho, daerah rawan bencana longsor dan daerah aliran sungai," pungkas Purrwono