Kenapa Setiap Pagi Ayam Jantan Berkokok?
Ini Jawabannya
Oleh: Syaid Aida
Kredit Foto by Kunuk
SerbaSerbi(lainsisi.com)-- Ayam adalah salah satu unggas yang sudah umum dipelihara oleh masyarakat. Ayam mempunyai peran penting dalam kehidupan rumah tangga warga pedesaan. Telur dan dagingnya dikonsumsi untuk pemenuhan gizi, jika dijual juga mempunyai nilai ekonomi untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, ayam jantan atau ayam jago juga memiliki peran dalam tradisi adat atau budaya, khususnya masyarakat Jawa. Ayam yang disembelih untuk keperluan 'ubarampe' (syarat) tradisi atau upacara adat kemudian direbus utuh atau disebut 'ingkung'.
Selain itu, ayam jago juga sering dijadikan 'klangenan' (peliharaan) khusus. Biasanya ayam diperlakukan secara istimewa untuk diadu (sabung ayam). Meski saat ini aturan hukum melarang sabung ayam sebagai bentuk perjudian, namun literasi sejarah menyebut bahwa tradisi sabung ayam sudah ada sejak jaman leluhur.
Suara ayam jantan yang 'kluruk' (berkokok) di pagi hari sangat khas di suasana pedesaan yang asri. Saat fajar menyingsing, suara kokok ayam saling bersahutan, seakan membangunkan warga untuk segera menyambut pagi dan beraktivitas dengan penuh semangat.
Selain itu, ayam jantan atau ayam jago juga memiliki peran dalam tradisi adat atau budaya, khususnya masyarakat Jawa. Ayam yang disembelih untuk keperluan 'ubarampe' (syarat) tradisi atau upacara adat kemudian direbus utuh atau disebut 'ingkung'.
Selain itu, ayam jago juga sering dijadikan 'klangenan' (peliharaan) khusus. Biasanya ayam diperlakukan secara istimewa untuk diadu (sabung ayam). Meski saat ini aturan hukum melarang sabung ayam sebagai bentuk perjudian, namun literasi sejarah menyebut bahwa tradisi sabung ayam sudah ada sejak jaman leluhur.
Suara ayam jantan yang 'kluruk' (berkokok) di pagi hari sangat khas di suasana pedesaan yang asri. Saat fajar menyingsing, suara kokok ayam saling bersahutan, seakan membangunkan warga untuk segera menyambut pagi dan beraktivitas dengan penuh semangat.
Kredit Foto by Kunuk
Nah, jadi penasaran, mengapa dengan konsisten, tanpa dikomando, setiap pagi ayam jantan berkokok?, dari berbagai literasi begini penjelasannya:
Insting Alamiah
Salah satu alasan utama mengapa ayam jantan 'kluruk' atau berkokok adalah insting alamiah yang dimiliki oleh hewan ini. Ayam jantan adalah binatang yang teritorial, dan suara kokokannya adalah cara untuk mendefinisikan wilayahnya. Dengan berkokok, ayam jantan memberi tahu ayam jantan lain di sekitarnya bahwa wilayah ini adalah miliknya dan dia adalah pemimpin dalam hierarki ayam.
Pagi Hari Sebagai Tanda Perubahan Waktu
Ayam jantan juga menggunakan suara kokokan sebagai tanda perubahan waktu. Mereka cenderung berkokok saat fajar menyingsing, yang menjadi indikator awal pagi. Ini adalah cara alam untuk memanggil kelompok mereka bahwa sudah waktunya untuk bangun dan memulai aktivitas sehari-hari, seperti mencari makanan.
Penanda Keberadaan Mencari Pasangan
Kokokan ayam jantan juga berfungsi sebagai penanda keberadaan. Ini adalah cara untuk memberi tahu betapa kuatnya dan sehatnya ayam jantan tersebut kepada para betina di sekitarnya. Dengan berkokok, ayam jantan mencoba untuk menarik perhatian betina dan menunjukkan bahwa dia adalah pasangan yang baik untuk mereka.
Reaksi Terhadap Stimulus Eksternal
Kokokan ayam jantan juga bisa dipicu oleh stimulus eksternal, seperti cahaya matahari yang terbit atau suara lain yang terdengar di lingkungan sekitar. Ini berarti bahwa kadang-kadang ayam jantan akan berkokok pada waktu yang tidak tetap, tergantung pada apa yang mereka anggap sebagai stimulus.
Kehidupan Sosial
Ayam adalah hewan sosial, dan komunikasi di antara mereka sangat penting. Kokokan adalah salah satu cara mereka berkomunikasi satu sama lain. Ini juga membantu mengatur hubungan dalam kelompok, mengidentifikasi siapa yang berada di puncak hierarki, dan siapa yang lebih rendah dalam hierarki sosial dalam kelompok mereka.
Melansir artikel Nationalgeographic.co.id, dari sebuah penelitian dikatakan bahwa ketika berkokok, ayam jantan ternyata juga mempunyai aturan atau etika dalam kelompoknya. Jadi, jika ada beberapa ayam jantan dalam kawanan, ada urutan yang ditetapkan siapa yang berkokok lebih dahulu. Pemimpin ayam jantan, yakni yang paling kuat diantara mereka akan berkokok pertama, setelah itu secara berurutan mereka akan berkokok untuk mengumumkan kehadiran mereka.
Seorang peneliti Jepang, Takashi Yoshimura pernah melakukan penelitian tentang perilaku ayam jantan. Hasil riset ini dituangkan dalam tulisan ilmiah berjudul Circadian Clock Determines the Timing Of Rooster Crowing dalam Current Biology.
"Pengamatan kami membuktikan bahwa ayam jantan berkokok memecah fajar setiap pagi adalah sebagai fungsi dari jam Sirkadiannya. Berkokok juga sebagai reaksi dari rangsangan eksternal. Kami menyimpulkan bahwa, tidak hanya kokok di pagi hari yang antisipasif, tetapi juga kokok yang diinduksi oleh stimulus ekternal (rangsangan dari luar). Dan semua itu dibawah kendali jam Sirkadian," tulis Yoshimura.
Lebih lanjut Yoshimura menerangkan bahwa ayam berkokok di pagi hari terkait pernyataan mereka tentang wilayah kekuasaannya. Namun hal yang paling utama adalah, bahwa ayam memiliki jam di dalam tubuhnya (sirkadian), yang mengatur kapan waktu berkokok yang tepat.
Jadi, dapat kita simpulkan disini bahwa ayam jantan berkokok di pagi hari, itu adalah campuran dari insting alamiah (jam sirkadian), penanda waktu, komunikasi sosial, dan respons terhadap stimulus eksternal. Kokokan ayam jantan adalah salah satu aspek menarik dari kehidupan hewan yang telah ada selama ribuan tahun dan menjadi bagian integral dari lingkungan pedesaan.