Hujan Meteor Nanti dan Besok Malam,
Kita Bisa Amati Dengan Mata Telanjang
Fenomena(lainsisi.com)--Pertunjukan langka fenomena langit dapat kita saksikan di akhir tahun 2023. Hujan meteor Alfa Monocerotid yang terjadi dalam rentan waktu tanggal 15 sampai 25 November 2023 akan mencapai puncaknya nanti dan besok malam (22,23/11/2023). Fenomena alam langka ini bisa dilihat dengan mata telanjang.
Hujan meteor (meteor shower) atau 'lintang aliyan' (Jawa), bisa terjadi saat banyak meteorid berukuran kecil (debu dari sebuah komet) yang melintas dengan kecepatan tinggi memasuki atmosfer bumi. Meteorid ini akan terbakar akibat bergesekan dengan atmosfer, sehingga akan kelihatan berpendar cahaya.
Hujan meteor terjadi sepanjang tahun dengan periodesasi dan nama yang berbeda-beda. Seperti Kuadranid, Leonid, Geminid, Lyrid, dan lain-lain. Dan hujan meteor yang puncaknya akan terjadi besok malam adalah hujan meteor Alfa Monocerotid.
Baca juga: Sejarah Unik Plat Kendaraan AB Jogja
Melansir dari situs American Meteor Society, hujan meteor Alfa Monocerotid termasuk dalam klasifikasi kelas III, yaitu hujan meteor yang sangat jarang terjadi setiap tahunnya. Akan tetapi jika terjadi maka akan menunjukkan fenomena alam yang spektakuler. Hujan meteor ini terjadi terakhir terjadi di tahun 2019 dan kembali pada tahun 2023.
Alfa Monocerotid sendiri terjadi dari sisa debu Komet C/1917 F-1 (Mellish), yang mengorbit matahari dengan periode 143,5 tahun. Kecepatan komet ini dalam mengorbit dapat mencapai 234.000 kilometer per jam.
Untuk tahun 2023 ini, puncak hujan meteor Alfa Monicerotid akan terjadi pada besok malam (23/11/2023) pada pukul tiga dinihari. Selain dengan teleskop, hujan meteor ini ternyata dapat dilihat dengan mata telanjang.
Berikut cara melihat hujan meteor Alfa Monicerotid
Selain dengan mata telanjang, bagi kalian yang ingin melihat hujan meteor ini dari rumah juga bisa. Caranya dengan teleskop virtual yang disiarkan daring melalui situs situs tertentu. Teleskop virtual ini akan menyiarkan langsung hujan meteor secara live streaming.
Melansir dari situs American Meteor Society, hujan meteor Alfa Monocerotid termasuk dalam klasifikasi kelas III, yaitu hujan meteor yang sangat jarang terjadi setiap tahunnya. Akan tetapi jika terjadi maka akan menunjukkan fenomena alam yang spektakuler. Hujan meteor ini terjadi terakhir terjadi di tahun 2019 dan kembali pada tahun 2023.
Alfa Monocerotid sendiri terjadi dari sisa debu Komet C/1917 F-1 (Mellish), yang mengorbit matahari dengan periode 143,5 tahun. Kecepatan komet ini dalam mengorbit dapat mencapai 234.000 kilometer per jam.
Untuk tahun 2023 ini, puncak hujan meteor Alfa Monicerotid akan terjadi pada besok malam (23/11/2023) pada pukul tiga dinihari. Selain dengan teleskop, hujan meteor ini ternyata dapat dilihat dengan mata telanjang.
Berikut cara melihat hujan meteor Alfa Monicerotid
- Cari tempat yang gelap jauh dari kota dan lampu-lampu
- Arahkan pandangan ke langit sesegera mungkin setelah berada di wilayah yang bersih dari polusi cahaya
- Dalam 30 menit, mata kita akan mulai beradaptasi dan dengan mata telanjang dapat melihat hujan meteor Alfa Monicirotid
- Gunakan panduan aplikasi peta bintang untuk memastikan arah datangnya meteor
Jadi, kita bisa membayangkan keindahan hujan meteor layaknya hujan cahaya. Fenomena ini sempat menginspirasi drama Mandarin legendaris Meteor Garden.