Harga Bapok Naik,
Pasar Murah Digelar di Gunungkidul
Oleh Edi Padmo
Ekonomi(lainsisi.com) - Untuk mengendalikan harga bahan pokok (Bapok) dan inflasi, Disperindag DIY dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kembali menggelar pasar murah. Sejumlah 42 ton bapok dijual di pasar murah di dua tempat terpisah.
Pada Selasa (7/11/2023), pasar murah dilaksanakan di lapangan Gedangrejo belakang Kapanewon Karangmojo. Dan pada Kamis (9/11/2023) dilaksanakan di Pasar Desa Sumber Rejeki, Kapanewon Playen.
"Harga Bapok yang dijual di pasar murah ini lebih rendah dari harga di pasaran karena telah disubsidi oleh Pemda DIY berupa bantuan biaya distribusi," kata Kelik Yuniantoro Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, ditemui di lokasi, Kamis (10/11/2023).
Dalam agenda yang dilaksanakan di dua tempat ini, tampak masyarakat sangat antusias. Kemarau panjang akibat dampak El Nino, membuat keadaan ekonomi lesu dan daya beli masyarakat menurun.
"Kita berharap hal ini bisa membantu agar daya beli meningkat. Karena harga bapok yang dijual memang jauh lebih rendah dari harga pasar," lanjutnya.
Menurut Kelik, pemilihan lokasi tempat pasar murah sudah dipertimbangkan agar mudah dijangkau sehingga kunjungan masyarakat bisa lebih optimal.
Adapun distributor di wilayah DIY yang dilibatkan dalam agenda pasar murah antara lain Perum Bulog, Rajawali Nusindo (RNI),PT. Sari Agrotama Persada (Wilmar Group),PT. Goedang Grosir Berdikari, PT. Pangan Sura Makmur, Paguyuban Pedagang Beras, Pasar Tani, dan BM Jogja.
Produk yang dijual antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, tepung, dan beberapa produk lain dalam berbagai merk dan kemasan.
"Program ini masih akan kami lakukan pada waktu mendatang. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat bisa mengakses pangan dengan harga lebih murah, khususnya bagi mereka yang kurang mampu," pungkas Kelik.
Wulan, seorang ibu rumah tangga warga Kalurahan Ngawu yang ikut berbelanja di lokasi pasar murah di Pasar Sumber Rejeki, Playen menyatakan bahwa ia merasa sangat terbantu dengan adanya program ini.
"Harga-harga sekarang mahal, ya lumayan bisa agak ngirit uang untuk belanja bahan pokok," kata Wulan.
Ia dan beberapa ibu-ibu lain berharap pemerintah gencar melakukan hal ini, karena menurutnya, dengan kenaikan harga bahan pokok, kegiatan seperti ini dirasakan sangat membantu ekonomi masyarakat.
Produk yang dijual antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, tepung, dan beberapa produk lain dalam berbagai merk dan kemasan.
"Program ini masih akan kami lakukan pada waktu mendatang. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat bisa mengakses pangan dengan harga lebih murah, khususnya bagi mereka yang kurang mampu," pungkas Kelik.
Wulan, seorang ibu rumah tangga warga Kalurahan Ngawu yang ikut berbelanja di lokasi pasar murah di Pasar Sumber Rejeki, Playen menyatakan bahwa ia merasa sangat terbantu dengan adanya program ini.
"Harga-harga sekarang mahal, ya lumayan bisa agak ngirit uang untuk belanja bahan pokok," kata Wulan.
Ia dan beberapa ibu-ibu lain berharap pemerintah gencar melakukan hal ini, karena menurutnya, dengan kenaikan harga bahan pokok, kegiatan seperti ini dirasakan sangat membantu ekonomi masyarakat.