Dampak Pariwisata dan JJLS, Gunungkidul Rentan Human Trafficking

LainSisi
0
Dampak Pariwisata dan JJLS,
Gunungkidul Rentan Human Trafficking
( Oleh Edi Padmo)


Kabar(lainsisi.com)--Kemajuan pariwisata dan pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Gunungkidul, Yogyakarta disamping mempunyai dampak positif juga tak lepas dari hal negatif. Salah satu yang diantisipasi adalah kasus 'human traffiking' yang rentan terjadi.

Meski sampai saat ini belum ada laporan kasus tersebut, namun pemerintah menilai perlu adanya langkah dan upaya.

"Memang sampai saat ini belum ada kasus yang dilaporkan, namun hal ini perlu dicegah sejak dini," kata Asti Wijayanti, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul, Senin (20/11/2023).

Asti mengatakan hal ini dalam agenda sosialisasi Pencegahan Tidak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di SMKN 1 Saptosari, Gunungkidul. Sekolah yang berada di pesisir selatan ini dinilai memiliki kerentanan terhadap kasus tersebut.

Baca juga: Gunung Genter, Wisata Menarik Di Gunungkidul

Menurutnya, Gunungkidul rentan menjadi sasaran masuknya TPPO karena menjadi pusat tujuan wisata di Yogyakarta. Selain itu adanya Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang terhubung dengan New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) menjadi kewaspadaan tersendiri.

"Harapan kita, para siswa ini akan paham dan bisa bersikap dalam berkomunikasi, berinteraksi sehingga tidak menjadi korban dalam human trafficking," lanjut Asti.


Hal senada disampaikan Kepala Sekolah SMKN 1 Saptosari, Retno Wahyuningsih. Ia menilai sosialisasi ini sangat tepat diberikan bagi siswanya . Terlebih Siswa SMKN 1 Saptosari kerap melakukan kegiatan hingga keluar wilayah Gunungkidul.

"Contohnya penyelenggaraan PKL, dimana siswa berinteraksi dengan orang luar. Sosialisasi ini akan menjadi modal untuk mereka agar tidak menjadi sasaran TPPO," harapnya.

Retno menerangkan jalur jalan nasional yang melewati wilayah mereka dipastikan akan berdampak besar bagi perkembangan komunikasi anak anak. Sehingga edukasi informasi positif sudah seyogyanya dibangun sejak dini.

Baca juga: Butuh Empat Hari Untuk Memasak Wader Liwet Klayar

"Jumlah murid sekolah ini ada 1171 siswa. Kebanyakan memang berasal dari pinggiran tapi kami yakin mereka tidak termarjinalkan," katanya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan sosialisasi ini sebagai bentuk peran serta pemerintah dalam melindungi masyarakat.

"Bagi para siswa yang setelah lulus dan akan mencari pekerjaan, pemahaman dan literasi tentang hal ini sangat dibutuhkan, sehingga mereka mempunyai pengetahuan yang cukup dan tidak menjadi korban TPPO," kata Sunaryanta.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!