Pemilihan Pamong Kalurahan Pampang Berbuntut Panjang,
Oknum TNI Pukul Lurah
Oleh: Edi Padmo
Kejadian pemukulan ini terjadi pada Kamis (26/10/2023) dini hari antara pukul 02.30 hingga pukul 03.00 WIB. Pada saat itu, A mendatangi rumah Syaiful Khohar dalam keadaan emosi dan berteriak-teriak.
"Saat saya temui, ia emosi dan memukul saya di kepala," kata Syaiful, saat ditemui di kantornya Jumat (27/10/2023) pagi.
"Pukulannya mengenai bagian muka saya. Waktu itu posisi saya mepet tembok, jadi kepala bagian belakang saya juga terbentur tembok. Pukulannya hanya sekali, setelah itu saya dan dia saling dorong," lanjutnya lagi.
Melihat keributan yang terjadi, anggota keluarga korban pun panik dan meminta pertolongan warga sekitar. Warga kemudian berkumpul di rumah Syaiful dan mencoba melerai kegaduhan. Karena situasi ricuh lurah berinisiatif mendatangi Polres Gunungkidul yang diikuti oknum aparat.
"Saya juga sempat meminta pemeriksaan kesehatan ke RSUD Wonosari. Sebab, usai kejadian saya merasakan panas di bagian hidung dan pening di bagian kepala," imbuh Syaiful.
Saat ditanya perihal penyebab kejadian, Syaiful mengatakan bahwa kemungkinan penyebabnya karena A tidak terima istrinya kalah dalam pemilihan pamong di Kalurahan Pampang.
"Kemarahan dia, (A) sepengetahuan saya timbul akibat istrinya gagal, tidak diterima dalam seleksi perangkat kalurahan kemarin. Dia menuduh saya ikut intervensi, sehingga proses seleksi perangkat kalurahan menurutnya tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Padahal tidak benar itu, tahapan seleksi dilakukan panitia sesuai regulasi,” tuturnya panjang lebar.
Keesokan harinya, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0730/Gunungkidul, Letkol Kav Anton Wahyudo langsung merespon kejadian yang melibatkan anak buahnya ini.
Pihaknya bersama jajaran terjun menyelesaikan konflik yang melibatkan anggotanya. Dandim sudah menemui Syaiful bersama Panewu dan meminta maaf serta menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan.
"Saya sepakat kejadian ini diselesaikan secara kekeluargaan. Saya juga berharap oknum aparat diproses sesuai aturan di kesatuannya. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” kata Syaiful.
Sementara itu, Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Kav Anton Wahyudo saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon menyatakan, bahwa kejadian ini sekarang sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kami sudah menemui Pak Lurah, dan kami sepakat kejadian ini diselesaikan secara kekeluargaan. Anggota kami juga sudah dipanggil ke Korem Yogyakarta untuk dimintai keterangan, dan diproses sesuai aturan yang berlaku di kesatuan," kata Dandim.